A. A. Lahirnya
Paham Kebangsaan Indonesia
1. Sejarah
Perjuangan Bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa
asing sampai dengan tahun 1945. Bangsa-bangsa yang pernah menjajah di wilayah
nusantara adalah Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang. Perjuangan Bangsa
Indonesia melawan penjajah telah dimulai sejak wilayah nusantara masih berupa
kerajaan-kerajaan, namun perlawanan waktu itu masih bersifat kedaerahan.
Selama penjajahan peristiwa yang
menonjol adalah tahun 1908 yang dikenal sebagai Gerakan Kebangkitan Nasional
Pertama, yaitu lahirnya organisasi pergerakan Budi Utomo yang dipelopori oleh
Dr. Sutomo Dan Dr. Wahidin Sudirohusodo, Dan 20 tahun kemudian pada tanggal 28
Oktober 1928 ditandai dengan lahirnya Sumpah Pemuda sebagai titik awal dari
kesadaran masyarakat untuk berbangsa Indonesia, dimana putra putri bangsa
Indonesia berikrar : “BERBANGSA SATU, BERTANAH AIR SATU, DAN BERBAHASA SATU :
INDONESIA”. Pernyataan ikrar ini mempunyai nilai dan tujuan yang sangat
strategis di masa depan yaitu persatuan dan kesatuan Indonesia. Niiai yang
terkandung didalamnya antara lain harga diri, solidaritas, persatuan dan
kesatuan, serta jati diri bangsa.
2. Kebangkitan
Nasional 20 Mei 1908
Kebangkitan
nasional Bangsa Indonesia ditandai dengan berdirinya organisasi Boedi Oetomo
yaitu sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr. Sutomo dan para
mahasiswa STOVIA seperti Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada
tanggal 20 Mei 1908. Organisasi ini digagas oleh Dr.
Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan
tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang
bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya
ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa. Saat ini
tanggal berdirinya Budi Utomo, 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
Pada
mulanya, Budi Utomo bukan organisasi politik, kegiatannya terpusat pada bidang
sosial budaya, namun sejak tahun 1915, Budi Utomo mulai bergerak di bidang
politik. Pada tahun 1929, Budi Utomo masuk menjadi anggota PPPKI
(Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia).Pada tahun 1935, Budi
Utomo bergabung dengan PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) yang dipimpin oleh
Soetomo. Penggabungan (Fusi) Itu membentuk organisasi baru bernama Parindra
(Partai Indonesia Raya).
Sepuluh
tahun pertama Budi Utomo mengalami beberapa kali pergantian pemimpin
organisasi. Kebanyakan memang para pemimpin berasal kalangan
"priyayi" atau para bangsawan dari kalangan keraton, seperti Raden
Adipati Tirtokoesoemo, bekas Bupati Karanganyar (presiden pertama Budi Utomo), dan Pangeran Ario Noto Dirodjo dari Keraton Pakualaman.
3. Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928
Sumpah Pemuda yang
dicetuskan tanggal 28 Oktober 1928.
Persatuan dan kesatuan Sumpah Pemuda dapat
memberikan ide/gagasan atau membimbing generasi yang akan datang
untuk tetap tegaknya negara kesatuan RI. Nilai-nilai Sumpah
Pemuda perlu diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dengan memahami dan menyadari kemajemukan
(keanekaragaman) masyarakat Indonesia, misalnya tidak boleh
membeda-bedakan teman berdasarkan suku bangsa, Agama dan menggunakan Bahasa Indonesia
dalam pergaulan sehari-hari dengan baik dan benar.
Sumpah
Pemuda sebagai tonggak Penegas Persatuan
bangsa Indonesia dapat mencegah perpecahan bangsa, sebab tanpa
persatuan dan kesatuan, apapun yang dicita-citakan oleh negara dan bangsa sulit
untuk berhasil.
Kita ketahui
bahwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 adalah cerminan dari tekad dan ikrar para
Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa. Pada saat itu mereka tidak membeda-bedakan suku,
pulau, dan organisasi mana, karena tekad mereka ingin bersatu untuk merebut
Kemerdekaan dari para penjajah. Semangat persatuan pada waktu itu sangat
menonjol, mereka bertekad hidup atau mati dan tiada jalan lain untuk merebut
kemerdekaan kecuali bersatu padu. Hasil dari tekad dan ikrar para pemuda yaitu
pernyataan Sumpah Pemuda yang menyatakan bahwa :
1. Kami putra putri Indonesia mengaku, bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
2. Kami putra
putri Indonesia mengaku, berbangsa satu bangsa Indonesia.
3. Kami putra
putri Indonesia mengaku, menjunjung bahasa persatuan
bahasa Indonesia.
Ketiga keputusan
tersebut dipatuhi oleh semua perkumpulan kebangsaan Indonesia. Keyakinan
persatuan Indonesia diperkuat dengan memperhatikan dasar persatuan, yaitu
Kemauan, Sejarah, Bahasa, Hukum adat dan Pendidikan.
Adapun makna
Sumpah Pemuda menjadi tonggak penegas yang sangat penting dalam sejarah
atau lebih jelasnya, bahwa kita wajib
menjujung tinggi persatuan Indonesia berdasarkan prinsip Bhinneka
Tunggal Ika. Kita bangga bertanah air, berbangsa dan berbahasa Indonesia;
Karena itu kita wajib mencintai tanah air,bangsa dan bahasa Indonesia.
B. Asal
Mula Pancasila
1.
Asal Mula bahan (causa materialis)
Pancasila
merupakan nilai-nilai yang digali dari dari Bangsa Indonesia sendiri berupa
nilai-nilai adat istiadat, nilai tradisi, nilai kebudayaan, dan nilai-nilai
religious yang sudah ada dari sejak jaman dahulu kala.
2.
Asal mula bentuk / bangun (causa formalis)
Bentuk dan
bangun Pancasila sesuai dengan susunan sebagaimana yang termuat dalam Pembukaan
UUD RI 1945. Proses penyusunan Pancasila dilakukan dalam sidang-sidang yang
dilaksanakan oleh BPUPKI dalam beberapa tahap.
3.
Asal Mula Tujuan (Causa Finalis)
Pancasila
menjadi pedoman sekaligus tujuan hidup dalam mencapai cita-cita Bangsa
Indonesia.
4.
Asal Mula Karya (Causa Effisiens)
Pancasila
ditetapkan menjadi dasar Negara RI oleh para anggota PPKI pada tanggal 18
Agustus 1945 setelah dilakukan pembahasan dalam sidang BPUPKI dan Panitia
Sembilan.
0 komentar:
Posting Komentar